Minggu, 03 Juli 2011

Sedang Kubaca: Sebelas Patriot by Andrea Hirata

Sebelas Patriot = Laskar Pelangi = same pattern?



Di samping Madre by Dewi "Dee" Lestari, aku saat ini juga sedang membaca buku racikan terbaru karya penulis serial anak Belitong nan fenomenal, Andrea Hirata, bertajuk Sebelas Patriot, yang dari berita santernya berlatar belakang dunia sepak bola tanah air.

Sebagaimana sering kubilang, serial Laskar Pelangi sendiri tidak (belum) pernah tuntas kubaca. Aku hanya pernah membaca tak lebih dari separuh bagian buku pertamanya saja. Namun, aku berhasil melahap dwilogi Padang Bulan - Cinta dalam Gelas, di mana aku sangat suka pada Cinta dalam Gelas, sebuah kisah haru-biru dari Maryamah dalam balutan dunia per-kopi-an yang begitu hangat.

Untuk Sebelas Patriot ini aku baru membaca sepertiganya dan...ehmmm...belum nemu gregetnya nih. Dan, hey, katanya ini fiksi, tapi tokoh-tokohnya belum juga bisa lepas dari tokoh-tokoh Laskar Pelangi? Kenapa aku jadi mikir kalau bang Andrea nih serasa nggak punya power bikin buku kalo nggak dikait-kaitin ama serialnya ya? Seolah beliau nggak pede nulis buku yang benar-benar baru. Halah, ini mah syak wasangkaku belaka.

Oke, bagi yang udah punya, selamat membaca, kawan!
----di sini kelanjutannya----

Sabtu, 02 Juli 2011

Sedang Kubaca: Madre by Dewi "Dee" Lestari

Madre by Dewi "Dee" Lestari



Aku langsung terpukau ketika kali pertama membaca karya tulis masterpiece Dee bertajuk Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh beberapa tahun silam. Olahannya yang mengombinasikan drama romansa biasa dengan disiplin ilmu eksakta yang super-berat justru memberikan kenikmatan membaca yang tiada tara. Tiada bandingan. Selalu dan selamanya, novel itu akan menjadi favoritku.


Namun, berikutnya aku tak lagi secara intens membaca karya-karaynya. Entahlah. Mengetahui kekecewaan beberapa teman yang membaca sequel Supernova menyurutkan hasratku untuk membaca karya-karya Dee berikutnya. Tapi, dasar aku yang sudah nge-fans sama Dee sejak dia gabung di trio Rida-Sita-Dewi di dunia tarik suara, aku tak pernah lupa untuk selalu melirik karya-karyanya. Termasuk, teenlit ringan berjudul Perahu Kertas yang cukup menyegarkan, buatku.

Nah, sekarang aku lagi mencoba membaca karya terbaru Dee yang masih setia diterbitkan oleh Bentang Pustaka yaitu sebuah kumpulan cerita pendek yang ditulisnya secara simultan sejak 2006 hingga 2011. Awalnya meragu juga, soalnya aku memang bukan penggemar kumcer. Sudah lama aku tak lagi dapat menikmati membaca kumpulan cerita-cerita pendek. Mungkin telah terbiasa membaca novel yang memelihara tokohnya tidak hanya dalam beberapa lembar saja. Anyway, aku tetap mencoba membaca buah karya terbaru Dee ini. Baru mulai dibaca sih, tapi cerpen Madre benar-benar menggairahkan. Mengalir dengan lancar. Dan membuat penasaran.

Sudah ahhh, aku mau meneruskan baca dulu. Ini Madre-nya aja belum kelar, masih ada 12 cerpen/prosa lainnya.

Selamat membaca kawan. Oiya, mupung sedang ada Pesta Buku Jakarta 2011 di Istora Senayan Jakarta, ayo yang mau beli buku ini, ada special discount di stand-nya Mizan.
----di sini kelanjutannya----